Sebelum Thomas "Cotton" Jones, seorang tentara Amerika, terbunuh oleh penembak Jepang di Perang Dunia II, pria ini menulis sebuah permintaan pada siapa saja yang mungkin menemukan buku hariannya: "Tolong berikan buku harian ini pada Laura Mae Davis -wanita yang dicintainya-."
Namun buku harian itu tak juga sampai ke tangan Laura Mae Davis, melainkan berakhir untuk dipajang di National World War II Museum. Setelah 70 tahun kemudian, barulah Davis menemukannya ketika mengunjungi museum tersebut.
"Aku sama sekali tak mengira buku harian itu ada di sini," ungkap wanita yang kini berusia 90 tahun itu, seperti dilansir oleh Newser. Davis mengatakan bahwa buku harian tersebut telah membuatnya menangis.
Laura Mae Davis yang telah menikah dengan seorang angkatan udara di tahun 1945 mengatakan bahwa dia pergi ke museum tersebut untuk melihat kenang-kenangan mengenai tentara muda yang pernah menjadi kekasihnya.
"Kukira aku akan melihat fotonya dan teman-teman tentaranya, atau setidaknya tempat di mana dia berjuang," jelas Davis. Namun di luar dugaan, dia malah menemukan buku harian kekasihnya tersebut.
Eric Rivet, kurator di museum tersebut memperbolehkan Davis melihat lebih dekat, menggunakan sarung tangan putih untuk melindungi kertas dari minyak. Rivet mengatakan bahwa itu adalah pertama kalinya seseorang menemukan nama mereka sendiri pada sebuah artefak di museum.
Buku harian itu sendiri merupakan pemberian Davis untuk Jones. Mereka bertemu di Sekolah Menengah Atas WInslow pada tahun 1941. Jones merupakan pemain basket, dan Davis adalah seorang pemandu sorak. Jones bahkan memberikan cincin untuk Davis, namun mereka belum bertunangan.
Dalam buku hariannya, Jones menulis: "INi adalah sejarah hari-hariku di US Marine Corps... Dan lebih dari itu untuk Laura Mae, cintaku, yang telah mengisi seluruh hatiku. Jadi jika kalian bisa, kembalikan buku harian ini padanya. Aku menulis ini sebagai permintaan terakhirku."
Jones terbunuh ketika sebutir peluru menembus tepat di antara kedua matanya pada 17 September 1944 di Palau. Dalam buku harian tersebut juga terdapat foto Davis berwarna hitam putih. DI sana ada tulisan "Love, Laurie" yang dituliskan oleh Davis sendiri.
Sebenarnya buku harian tersebut telah berada di tangan sepupu Jones sejak beberapa tahun setelah kematiannya. Namun sepupu Jones khawatir jika memberikannya pada Davis, buku harian tersebut bisa menghancurkan pernikahan mereka. Davis menjelaskan bahwa hal tersebut seharusnya tak menjadi masalah.
"Suamiku dan Tommy (Jones) adalah kawan baik," ungkap Davis. Meski Davis tak bisa memiliki buku harian Jones, namun pihak museum akan mengirimkan scan dari buku harian Jones padanya.
[kun]
Namun buku harian itu tak juga sampai ke tangan Laura Mae Davis, melainkan berakhir untuk dipajang di National World War II Museum. Setelah 70 tahun kemudian, barulah Davis menemukannya ketika mengunjungi museum tersebut.
"Aku sama sekali tak mengira buku harian itu ada di sini," ungkap wanita yang kini berusia 90 tahun itu, seperti dilansir oleh Newser. Davis mengatakan bahwa buku harian tersebut telah membuatnya menangis.
Laura Mae Davis yang telah menikah dengan seorang angkatan udara di tahun 1945 mengatakan bahwa dia pergi ke museum tersebut untuk melihat kenang-kenangan mengenai tentara muda yang pernah menjadi kekasihnya.
"Kukira aku akan melihat fotonya dan teman-teman tentaranya, atau setidaknya tempat di mana dia berjuang," jelas Davis. Namun di luar dugaan, dia malah menemukan buku harian kekasihnya tersebut.
Eric Rivet, kurator di museum tersebut memperbolehkan Davis melihat lebih dekat, menggunakan sarung tangan putih untuk melindungi kertas dari minyak. Rivet mengatakan bahwa itu adalah pertama kalinya seseorang menemukan nama mereka sendiri pada sebuah artefak di museum.
Buku harian itu sendiri merupakan pemberian Davis untuk Jones. Mereka bertemu di Sekolah Menengah Atas WInslow pada tahun 1941. Jones merupakan pemain basket, dan Davis adalah seorang pemandu sorak. Jones bahkan memberikan cincin untuk Davis, namun mereka belum bertunangan.
Dalam buku hariannya, Jones menulis: "INi adalah sejarah hari-hariku di US Marine Corps... Dan lebih dari itu untuk Laura Mae, cintaku, yang telah mengisi seluruh hatiku. Jadi jika kalian bisa, kembalikan buku harian ini padanya. Aku menulis ini sebagai permintaan terakhirku."
Jones terbunuh ketika sebutir peluru menembus tepat di antara kedua matanya pada 17 September 1944 di Palau. Dalam buku harian tersebut juga terdapat foto Davis berwarna hitam putih. DI sana ada tulisan "Love, Laurie" yang dituliskan oleh Davis sendiri.
Sebenarnya buku harian tersebut telah berada di tangan sepupu Jones sejak beberapa tahun setelah kematiannya. Namun sepupu Jones khawatir jika memberikannya pada Davis, buku harian tersebut bisa menghancurkan pernikahan mereka. Davis menjelaskan bahwa hal tersebut seharusnya tak menjadi masalah.
"Suamiku dan Tommy (Jones) adalah kawan baik," ungkap Davis. Meski Davis tak bisa memiliki buku harian Jones, namun pihak museum akan mengirimkan scan dari buku harian Jones padanya.
[kun]