Berikut ini adalah saat2 menegangkan sekaligus mengesankan bagi laki2. Yah, mungkin ga semuanya, tapi mayoritas sih begitu.
1. Disunat
Mungkin ini adalah saat yg menegangkan bagi anak laki2 . Orang tua yg berusaha menenangkan hanya bisa berbicara "Tenang nak, disunat itu kaya digigit semut kok" dan biasanya anaknya akan menjawab "Semutnya segede apa?" ato "Coba 'punya' ayah aku kasih semut. Mau?" . Maklum, ini menyangkut masa depan sang laki2. Yang ditakutkan adalah, ternyata sang dokter digantikan dengan tukang pangkas rumput. Abis abis dah tuh . Walaupun begitu, sang laki2 tetap memasuki ruang doktor dan berharap 'itu' nya selamat.
2. Masa Remaja
Hmm, mungkin ini bisa dibilang masa yg tak bisa ditebak. Saat ini sang laki2 dalam pencarian jati dirinya. Dia berpikir seperti apa teman2nya ini. Apakah mayoritas berpikiran bokep ato sebaliknya? Dia tidak tahu, dan dia yg harus mencari jawabannya. Dan di masa ini banyak yg bagi dia merupakan pertama kalinya. Misalnya, jatuh cinta pertama kali , tawuran pertama kali , dll.
3. Saat Berkompetisi
Pada dasarnya, laki2 egonya lebih besar daripada wanita . Jadi, saat berkompetisi dia akan berusaha sekuat tenaga untuk memenangkannya . Misalnya saat bermain sepak bola, dia bermain dengan semangat total. Yang lebih memotivasinya adalah dgn adanya cewe yg ditaksir sedang menonton . Walaupun wajahnya sudah digebok bola sampai tak berbentuk lagi, namun dia masih bangkit dan bermain lagi . Walaupun akhirnya sirine ambulans mengantarkan sang laki2 ke rumah sakit, dikarenakan sang laki2 kelewat semangat sampai2 kepleset dan jatuh ke kubangan dekat lapangan lalu pingsan. Sungguh konyol .
4. Patah Hati
Ya, patah hati. Bisa dibilang ini adalah saat2 mengesankan bagi laki2 . Untuk laki2 yg pertama patah hati, mungkin akan berpikir seperti ini "Oh, jd gini ya rasanya patah hati? Seru juga..." Yah, ini adalah laki2 yg tegar. Jika hati seorang laki2 diibaratkan pedang, maka patah hati adalah penempanya. Satu kali patah hati, satu kali tempaan, dua kali patah hati, dua kali tempaan dst. Tp walaupun begitu, jika pedang terus menerus ditempa, pasti akan hancur jg krn tak kuat menerima hantaman sang pandai besi .
5. Saat Berkelana
Sang laki2 beranjak dewasa. Kini dia kuliah di kota yg jauh sehingga terpaksa nge-kos. Mungkin sampai di kos2an dia berdoa, semoga pemilik kosnya tidak sama seperti guru matematiknya yg dulu menyeretnya keluar kelas gara2 tdk ngerjain PR . Yang paling mengesankan sih biasanya saat uang kiriman ga dateng2 . Biasanya sang laki2 akan nongkrong di teras kos2an bersama teman2nya yg senasib dan nyanyi2 sambil genjreng gitar dan sesekali mangap2, berusaha menangkap partikel2 kecil di udara untuk mengenyangkan perut . Sungguh ironis.
6. Bekerja
Mungkin bagi laki2 yg wirausaha sih biasa aja krn yg dia khawatirkan hanya usahanya tdk sukses atau saingannya menyelundupkan tanah kuburan ke dlm ruang kerja nya. Mistis abis . Tp bagi yg melamar pekerjaan ke sebuah kantor mungkin akan sangat tegang . Mungkin dia akan berhenti sejenak dan menatap pintu kantor yg akan dia lamar. Lalu dia mulai siapkan mental. Dia sudah siap terhadap kemungkinan terbaik: "Ternyata bos nya adalah teman lamanya yg sangat loyal" , sampai kemungkinan terburuk: "Ternyata bos nya adalah Guru Fisika SMA nya yg kabarnya adalah keturunan kanibal" .
7. Melamar
"Ini adalah penentuan" begitu pikir sang laki2. Ini adalah penentuan pendamping hidupnya . Walaupun dia dihantui rumor2 tak sedap seperti: "Bapak sang cewe adl orang yg sangat buas " atau "Ibu si cewe adalah orang yg sangat perfeksionis " ataupun "Si cewe melihara siluman kera, yaitu adiknya sendiri ", dia tak peduli, dia tetap beranjak pergi menuju rumah sang wanita yg ditakdirkan menjadi pendamping sepanjang usianya. Wanita yg diciptakan dari seruas tulang rusuknya yg hilang, wanita yg dia dambakan sejak lama. Apapun resikonya, dia ingin memiliki sang wanita pilihannya.
8. Pembacaan Ijab Kabul
Berulang kali dia bertanya pada calon istrinya "Sayang, nama kamu benar kan binti tan? " sebelum pembacaan dimulai. Dan biasanya sang calon istri akan berkata "Iya sayang, udah aku bilangin iya. Perlu aku tulis teksnya? ". Lalu sang suami langsung ngelengos pergi, jaga gengsi . Saat pembacaan dimulai, sang laki2 menggenggam tangan penghulu sangat erat. Bahkan terlalu erat sampai penghulunya meringis kesakitan . Selesai membaca ijab kabul dengan sukses, dia bersyukur dalam hati, dan siap mengukir memori bahagia bersama sang istri dalam bulan madu .
9. Istri Melahirkan
Mondar mandir dia berjalan di lorong rumah sakit . Berharap bayi dan istri nya selamat. Berharap bisa segera menggendong bayi tercintanya , sekaligus bisa menggendong istrinya jika dia masih kuat. Dia berpikir: "Bagaimana wajah anak ku nanti? Apakah secantik ibunya? Atau Setampan ayahnya? Atau jgn2 mirip tetangga? Ah pikiran bodoh ". Tiba2 sang dokter keluar dan berkata "Anak anda lahir dengan sempurna ", saat itu juga sang laki2 ngacir menuju ruang bersalin. Namun saat dia masuk ruangan, dia mendapati jejeran mayat yg tertata rapi . Seketika itu jg tubuh dia lemas krn mengira anak dan istrinya tak terselamatkan. Namun tiba2 dia tersadar bahwa dia salah masuk ruangan, ternyata dia masuk kamar mayat. Beruntunglah ada penjaga Rumah Sakit yg memberitahunya.
10. Menjadi Ayah
Dia melihat anaknya dari ruang kerja. Saat itu dia membayangkan masa depan sang anak . Jika anaknya laki2, dia akan berfikir: "Dia pasti akan kudidik hingga menjadi laki2 yg disiplin dan setia!! : " dan jika anaknya perempuan: "Akan kulindungi putri ku segenap kemampuan ku, dan akan kupilihkan pendamping yg cocok untuknya ". Tiba2 lamunannya buyar krn mendengar tangisan bayinya yg baru berumur 3 bulan. Dia sudah berfikir terlalu jauh dan matang .
11. Di Usia Senja
Laki2 muda yg perkasa, tangkas dan cekatan itu, kini sudah menjadi kakek tua yg rentan . Sadar akan usianya yg semakin memudar, dia sering mengumpulkan keluarga besar di suatu tempat dan mulai membicarakan kisah hidupnya yg sudah berulang2 dia ceritakan sampai2 anak cucunya hapal dialognya . Terkadang dia selipkan sepatah dua patah lelucon yg mengundang tawa semua orang .
Beberapa saat kemudian, dia membahas tentang "Akhir Hidup nya" . Seketika itu juga keluarga memotong pembicaraan dan berkata "Sudahlah ayah, ayah masih bisa hidup 100 thn lg kok ". Dia tersenyum puas atas reaksi keluarganya. Namun tak berapa lama dia melanjutkan pembicaraannya dan kali ini tak ada yg memotong pembicaraannya krn semua anggota keluarga terdiam.
Semua itu dia lakukan krn dia ingin diingat sepanjang masa . Dia berusaha meninggalkan kenangan terbaik sebelum malaikat maut singgah dan menjemput dirinya . Dia tak tahu kapan ajalnya datang, mungkin sebulan lagi, seminggu lagi, sehari lagi bahkan sedetik lagi pun dia tak dapat mengiranya . "Mungkinkah semenit lg jantung ku akan berhenti berdetak? Ataukah mungkinkah sedetik lagi aku akan hembuskan nafas terakhir?" begitu yg dia pikir.
Kemudian, dia melihat album kenangan yg diletakkan di dekatnya . Saat itu dia memeluk erat album itu. Sejujurnya, saat itu dia mendapati perasaan yg aneh . Berbeda dgn perasaan saat dia melihat ayah atau ibunya dikuburkan, ataupun sahabatnya yg lebih dulu dipanggil Yang Maha Kuasa . Bukan hanya sedih yg meliputinya, tp jg rasa bangga . Dia sudah bangga menjadi seorang ayah , bangga menjadi kakek cucu2nya , bangga menjadi suami , dan bangga bisa melihat perkembangan mereka semua . Dia ingin menangis, namun harus membendung air matanya. Dia harus meninggalkan keluarga tercinta, dan dia harus menerima akhir kisahnya.