Pepatah "pembeli adalah raja" tidak berlaku di restoran ini. Sebab pengunjung restoran tidak bisa berbuat sesuka hati soal makan di dalam restoran tersebut. Adalah restoran seafood di Jepang, Hachikyo yang bakal mendenda pelanggan yang tidak menghabiskan makanan.
Seorang blogger Jepang, Midori Yokoyama menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke restoran yang terletak di Kota Sapporo tersebut.
"Waktu itu, aku awalnya liat menu. Lalu liat tsukko meshi (semangkuk nasi dan telur salmon segar) dan tertulis bahwa pembeli harus menghabiskan makanan itu," tulis Midori pada laman Rocket News yang dilansir Travelers Today.
"Bahkan disitu tertulis, tersisa satu butir nasi pun, tetap bakal didenda," sambung dia.
Menurut penjelasan dalam menu, lanjut Midori, juga disebutkan bahwa sebagian besar makanan disini didapat dari jerih payah nelayan. Mereka mati-matian mencari ikan di laut, menghantam ombak.
"Karenanya, restoran memberlakukan aturan ini. Untuk menghormati pengorbanan nelayan," tutur Midori.
Selain itu, kata Midori, pengunjung juga tidak boleh menyentuh nasi. "Satu butir pun tidak boleh," ucapnya.
Suasana unik lainnya, para pelayan restoran bekerja menyiapkan makanan seperti orang-orang yang sedang berlayar mencari ikan, berada di atas perahu atau kapal laut.
"Mereka mempraktikan pelayanan ala maritim. Sebagai cara untuk membuat pelanggan merasa lebih dekat dengan suasana kampung nelayan di pinggiran pantai," ujar Midori.
Untuk 1 porsi makanan, jelas Midori, harganya sekitar US$ 20 atau sekitar Rp 193 ribu. Namun, ia tidak menyebutkan berapa yang harus dibayar pelanggan apabila melanggar aturan, termasuk tidak menghabiskan makanan.
Apakah Anda tertarik makan di restoran ini? (Riz)
Seorang blogger Jepang, Midori Yokoyama menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke restoran yang terletak di Kota Sapporo tersebut.
"Waktu itu, aku awalnya liat menu. Lalu liat tsukko meshi (semangkuk nasi dan telur salmon segar) dan tertulis bahwa pembeli harus menghabiskan makanan itu," tulis Midori pada laman Rocket News yang dilansir Travelers Today.
"Bahkan disitu tertulis, tersisa satu butir nasi pun, tetap bakal didenda," sambung dia.
Menurut penjelasan dalam menu, lanjut Midori, juga disebutkan bahwa sebagian besar makanan disini didapat dari jerih payah nelayan. Mereka mati-matian mencari ikan di laut, menghantam ombak.
"Karenanya, restoran memberlakukan aturan ini. Untuk menghormati pengorbanan nelayan," tutur Midori.
Selain itu, kata Midori, pengunjung juga tidak boleh menyentuh nasi. "Satu butir pun tidak boleh," ucapnya.
Suasana unik lainnya, para pelayan restoran bekerja menyiapkan makanan seperti orang-orang yang sedang berlayar mencari ikan, berada di atas perahu atau kapal laut.
"Mereka mempraktikan pelayanan ala maritim. Sebagai cara untuk membuat pelanggan merasa lebih dekat dengan suasana kampung nelayan di pinggiran pantai," ujar Midori.
Untuk 1 porsi makanan, jelas Midori, harganya sekitar US$ 20 atau sekitar Rp 193 ribu. Namun, ia tidak menyebutkan berapa yang harus dibayar pelanggan apabila melanggar aturan, termasuk tidak menghabiskan makanan.
Apakah Anda tertarik makan di restoran ini? (Riz)