Pelajaran berharga dari ''Bapak Tambal Ban''


Hari Rabu, hari yang cukup melelahkan bagiku. Mengapa demikian? Karena hari itu aku harus membawa banyak perlengkapan di sekolah.
Jam setengah 6 tepat, saya sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Namun, saya harus menunggu adek bersiap terlebih dahulu. Yah, maklum. Adekku masih kecil dan ia adalah anak terakhir dikeluargaku, ia masih belum terbiasa sejak kecil untuk bangun pagi dan menghargai waktu.

Namun, didalam hatiku. Terbenak tekad. Untuk mengubah dirinya untuk menjadi orang yg tepat waktu dan menghargai waktu. menanamkan kasih sayang kepada keluarga kecil, mengajarkan kelembutan, serta memberikan perhatian kepada setiap manusia memang penting. #Semakin banyak kita menabung kebaikan, semakin banyak kita menuai buah kebaikan itu#

jam tepat menunjuk angka 6, waktunya aku berangkat bersama adek tercinta.

''Bismillahirrohmanirrohim'' doaku dalam hati, sembari memulai awal rutinitasku pagi ini.

Sembari berangkat, aku slalu meluangkan waktu untuk berdoa. Yah, berdoa itu memang perlu. Dan lagi, aku yakin. Waktu umur ku mungkin hanya 1X24 jam. Hhehe.. Kayak laporan aja 1X24 jam. Tapi nyatanya, itulah jatah waktu yg diberikan setiap hari. Kita tak tahu, kapan jatah itu berhenti diberikan.

Ketika ditengah jalan menuju sekolah, tiba tiba sepeda motor yg aku tumpangi bersama adek mengalami masalah. Sebetulnya firasatku sudah tidak enak sbelum berangkat tadi. Karena tak ingin ambil resiko. Aku meminta adek untuk melanjutkan perjalanan kesekolah dengan naik angkutan umum.

Aku tak ingin adek telat kesekolah. Di lain sisi, aku juga harus bergegas ke sekolah. Aku melihat jam, '' Ya Alloh, sudah jam 6.10'' aku bergegas kembali kerumah menuntun sepeda motorku kerumah.

''Kalau misal dibawa kebengkel, ntar aku telat sekolah.
Ya sudah lah, gak papa. Dbawa kerumah aja, terus aku ngontel sepeda untuk kesekolah, lagian sepeda ontel juga fleksibel. Bisa melewati macetnya jalan dengan mudah. Lagi pula aku juga biasa ngayuh sepeda dengan cepat. Aku juga tak mau kalah rek, sepedaku juga bisa lebih cepat dari sepeda motor atau mobil. Hhehe 

jam 6.20 tepat aku sudah nyampai disekolah dengan sepedaku. Fiuh, lelahnya. Aku harus ngebut. Yah, kalau diliat kecepatanku mungkin 50 km / jam lebih. Kwkw.

Jam 3 siang, aku pulang kerumah. Dengan semangat Garuda, aku mengayuh sepedaku lagi. Aku ada jadwal les hari ini jam 4. Aku jg harus membawa sepeda motorku ke orang yg bisa memperbaikinya.

Awan Mendung menyelimuti perjalanku kerumah. Aku berharap agar hujan tidak turun dahulu, karena aku membawa laptop ditasku. Khawatir jika terjadi hal buruk. Meski kaki lelah dan pundak terasa tak kuat untuk melanjutkan perjuangan. Tapi aku harus semangat, beban 15 kg di tas itu cukup ringan. Semangat mengayuh sampai ditujuan! go! Go! Go!

10menit kemudian aku sampai rumah, Alhamdulillah. Aku bisa membawa sepeda mtorku ke bengkel. bergegaslah aku berangkat, aku tak takut hujan turut. Hujan adalah rezeki. Bagi makhluk hidup tumbuhan, maupun manusia.

Saat di bengkel, aku ngobrol sama bapak Tukang Bengkel itu. Beliau bernama Pak Sabar. Dari beliau, aku mendapat banyak ilmu.

Dalam hidup, manusia selalu beraktifitas. Semakin tinggi derajat seseorang. Semakin sibuk orang itu untuk beraktifitas. Coba lihat para direktur. Mereka sibuk semua. Apalagi Presiden. malah tambah sibuk dek. Jadi presiden itu tak gampang. Malah tambah sibuk kita. Pertanggung jawabanya juga besar. Tak hanya dunia, namun diakhirat juga. Dan lagi, harus menghadapi masalah yg rumit di negaranya. semakin tinggi derajat orang. Makin tinggi badai yg menghadang.

Lalu aku bertanya, mengapa tho pak, banyak orang yg sukanya tengkar, mengasut orang lain, dan juga ada orang yg suka menjelek jelekan orang?

Oh, itu dek. Kan di Al-Qur'an sudah dijelaskan.


sebenarnya, manusia memiliki sifat kurang dan kurang. Tapi juga ada orang yg memiliki sifat bersyukur akan apa yg dimiliki.

Kalau bapak lihat, kamu memiliki postur seperti ayahmu. Kamu cocok masuk angkatan dek, dilihat dari mata kamu saja sudah kelihatan dek. Kamu orangnya baik, InsyaAlloh, kmu bisa jadi orang besar.

''Inggih pak, InsyaAlloh. yuwon dongane mawon pak''
iya dek, bapak akan doakan kamu juga, tapi ingat. Jaga dirimu baik baik. Mintalah kepada Alloh jika ada masalah atau keinginan. Jangan kmu seperti anak muda zaman skrg yg sukanya balapan, ngerokok, dan ngumpul yg gak ada gunanya. Mending kamu diam dirumah aja, berdoa. Bantu orang tua.

Baik pak. Makasih ilmunya.
Makasih juga sudah memperbaiki motor saya.

Alhamdulillah, Aku masih diberikan ilmu yg berharga. Semoga ilmu yg aku dapat. Bisa brguna bagi semua orang, khususnya bagi keluarga dan keturunannku nanti. Aamiin.




Sumber : keunikanseluruhdunia . blogspot . com - yang unik, emang asyik :)