Bill Gates Vs Steve Jobs [ Mindset ]


Pebedaan Mindset Antara Bill Gates dan Steve Jobs

Steve Jobs: Sederhana.
Kebetulan saya pernah menyaksikan dua presentasi Steve Jobs pada acara peluncuran Apple Mac berbasis prosesor Intel dan peluncuran iPhone. Ia berdiri di panggung yang amat luas dengan layar raksasa. Di layar lebar itulah materi presentasinya terpampang. Sebuah materi presentasi yang sederhana. Kadang kosong. Lalu muncul gambar, tabel, dan sedikit teks untuk mendukung presentasinya.

Bill Gates: Rumit, Kaya.
Saya belum pernah menyaksikan presentasi Bill Gates. Namun dari blog Garr Reynolds saya tahu bahwa tipe slide presentasi Bill Gates kaya dengan text, bullet point dan gambar. Biasanya setiap slide dimulai dengan judul, kemudian isi — yang kemudian terbagi-bagi lagi dalam beberapa bullet. Hirarki presentasinya amat jelas, runtut, dari bullet pertama, kedua, ketiga dan seterusnya.


Perbedaan Apple dan Microsoft adalah juga perbedaan Steve dan Bill Gates yaitu Jobs = Simple vs Gates = Kompleks

Kegilaan Steve Jobs dengan desain yang bagus tercermin dalam produk yang dia hasilkan semenjak jaman komputer Apple II, kemudian ke Macintosh (meskipun ada cerita rame di belakangnya), ke NeXT computer dengan NeXTstep OSnya, ke iPod, dan terus tidak ada hentinya. Apple II merupakan komputer pertama yang memiliki form factor yang didesain untuk produk konsumer. Sebelum-sebelumnya, komputer hanya dibuat dalam kotak saja. Kemudian kita lihat komputer NeXT yang berbentuk kubus (cube) dengan monitor yang memiliki alas kaki yang tipis. Demikian pula dengan iPod yang mulus. Semua desainnya menunjukkan kesederhanaan (simplicity).


Kesukaan Steve Jobs akan seni ini sudah ada sejak dia lahir, tapi ada jalur kehidupannya yang membuat dia menjadi demikian. Dalam “commencement speech” di Stanford University tahun 2005, Steve Jobs menceritakan pengalaman hidupnya. Salah satunya adalah pengalaman dia drop out dari sekolah. Reed College, tempat dia sekolah dulu, merupakan salah satu sekolah yang terbaik dalam bidang kaligrafi di Amerika. Karena tidak ada kerjaan, maka Steve Jobs mengikuti kuliah kaligrafi ini. Dia belajar mengenai serif dan sans-serif typeface, jarak antara karakter, dan hal-hal yang membuat tipografi indah. Hal ini yang mempengaruhi dia ketika dia membuat komputer Macintosh, komputer pertama yang memiliki tipografi yang indah. Kalau saja dia tidak mengikuti kelas kaligrafi tersebut (dan mungkin kalau saja dia tidak drop out) maka mungkin kita tidak akan punya komputer yang memiliki tampilan yang indah. Poin saya, Steve Jobs memang menyukai keindahan.





Sumber : keunikanseluruhdunia . blogspot . com - yang unik, emang asyik :)